1. Pendidikan Islam
adalah entitas dari berbagai pemikiran, nilai, metode, tujuan dan orientasi
yang terkandung dalam al-Qur’an dan hadits yang berhubungan dengan semua aspek
kehidupan manusia.
2. Pendidikan Islam
Prespektif Muslim, di bagi menjadi dua cabang:
a. Pendidikan Muslim
Pendidikan
muslim adalah sejumlah pembinaan karakter yang diorientasikan untuk orang-orang
Islam.Dari konsep ini maka konsep sifat pembinaan itu akan bersifat relative
sesuai dengan lokos dan tempusnya.
b. Pemikiran
Pendidikan Islam
Pemikiran
pendidikan Islam adalah sejumlah pendapat, pemikiran, teori ahli fikih,
filsafat, intelektual muslim yang berkaitan langsung dengan masalah-maslah dan problematika pendidikan.
Menurut Soekarno dan Ahmad Supardi, pendidikan Islam terjadi
sejak Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul Allah di Mekkah dan beliau sendiri
sebagai gurunya. Pendidikan masa ini merupakan proto type yang terus
menerus dikembangkan oleh umat Islam untuk kepentingan pendidikan pada
zamannya. Pendidikan Islam mulai dilaksanakan Rasulullah setelah mendapat
perintah dari Allah agar beliau menyeru kepada Allah, sebagaimana termaktub
dalam Al-Qur’an surat Al-Mudatstsir (74) ayat 1-7. Menyeru berarti
mengajak, dan mengajak berarti mendidik.
Di dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, terutama
karya-karya ilmiah berbahasa arab, terdapat berbagai istilah yang dipergunakan
oleh ulama dalam memberikan pengertian tentang “pendidikan Islam” dan sekaligus
diterapkan dalm konteks yang berbeda-beda. Pendiidikan
Islam menurut Langgulung, setidak-tidaknya tercakup dalam delapan pengertian,
yaitu al-tarbiyah al-diniyah (pendidikan keagamaan), ta’lim al-din (pengajaran
agama), al-ta’lim al-diny (pengajaran keagamaan), al-ta’lim al-islamy
(pengajaran keislaman), tarbiyah al-muslimin (pendidikan orang-orang
Islam), al-tarbiyah fi al- islam (pendidikan dalam Islam), al-tarbiyah
‘inda al-muslimin (pendidikan di kalangan orang-orang Islam), dan al-tarbiyah
al-Islamiyah (pendidikan Islami).
Bagi An-Nahlawi, Istilah tarbiyah
lebih cocok untuk pendidikan Islam. Berbeda halnya dengan Jalal, yang dari
hasil kajiannya berkesimpulan bahwa istilah ta’lim lebih luas
jangkaunnya dan lebih umum sifatnya daripada tarbiyah. Di kalangan
penulis Indonesia, istilah pendidikan biasanya lebih diarahkan pada pembinaan
watak, moral, sikap atau kepribadian, atau lebih mengarah pada afektif,
sementara pengajaran lebih diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan atau
menonjolkan dimensi kognitif dan psikomotor. Kajian lainnya berusaha
membandingkan dua istilah di atas dengan istilah ta’dib, sebagaimana
yang dikemukakan oleh Syed Naquib Al-Attas, dari hasil kajiannya ditemukan
bahwa istilah ta’dib lebih tepat untuk digunakan dalam konteks
pendidikan Islam. dan kurang setuju terhadap penggunaan istilah tarbiyah dan
ta’lim.
Secara garis besar, dapat disimpulkan pendapat beberapa
tokoh Muslim tentang pengertian pendidikan Islam sebagai berikut:
1. Menurut Ahmad D.
Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan
hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut
ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain sering kali beliau mengatakan
kepribadian uatama tersebut dengan istilah kepribadian muslim, yakni
kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta
berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan
nilai-nilai Islam.
2. Menurut Abdur Rahman An-Nahlawi,
pendidikan Islam adalah pengaturan pribadi dan masyarakat sehingga dapat
memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan
individu maupun kolektif.
3. Menurut Burlian Shomad, pendidikan Islam
ialah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang
bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan sisi pendidikannya
untuk mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah. Secara rinci beliau
mengemukakan pendidikan itu baru dapat disebut pendidikan Islam apabila
memiliki dua ciri khas yaitu:
a. Tujuan untuk
membentuk individu yang bercorak diri tertinggi menurut al-Qur’an.
b. Isi pendidikannya
adalah ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap di dalam al-Qur’an, dan
pelaksanaannya di dalam praktek kehidupan sehari-hari sebagaimana yang
dicontohkan oleh Muhammad Saw.
4. Menurut Musthafa
Al-Ghulayani, pendidikan Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa
anak pada masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat,
sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya
kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan, dan cinta bekerja untuk
kemanfaatan tanah air.
0 comments:
Post a Comment