Friday 28 November 2014

Pendidikan Islam dan Pendidikan Prespektif Muslim

1.   Pendidikan Islam adalah entitas dari berbagai pemikiran, nilai, metode, tujuan dan orientasi yang terkandung dalam al-Qur’an dan hadits yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan manusia.
2.   Pendidikan Islam Prespektif Muslim, di bagi menjadi dua cabang:
a.   Pendidikan Muslim
Pendidikan muslim adalah sejumlah pembinaan karakter yang diorientasikan untuk orang-orang Islam.Dari konsep ini maka konsep sifat pembinaan itu akan bersifat relative sesuai dengan lokos dan tempusnya.
b.   Pemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran pendidikan Islam adalah sejumlah pendapat, pemikiran, teori ahli fikih, filsafat, intelektual muslim yang berkaitan langsung dengan masalah-maslah  dan problematika pendidikan.
Menurut Soekarno dan Ahmad Supardi, pendidikan Islam terjadi sejak Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul Allah di Mekkah dan beliau sendiri sebagai gurunya. Pendidikan masa ini merupakan proto type yang terus menerus dikembangkan oleh umat Islam untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Pendidikan Islam mulai dilaksanakan Rasulullah setelah mendapat perintah dari Allah agar beliau menyeru kepada Allah, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Mudatstsir (74) ayat 1-7. Menyeru berarti mengajak, dan mengajak berarti mendidik.
Di dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, terutama karya-karya ilmiah berbahasa arab, terdapat berbagai istilah yang dipergunakan oleh ulama dalam memberikan pengertian tentang “pendidikan Islam” dan sekaligus diterapkan dalm konteks yang berbeda-beda. Pendiidikan Islam menurut Langgulung, setidak-tidaknya tercakup dalam delapan pengertian, yaitu al-tarbiyah al-diniyah (pendidikan keagamaan), ta’lim al-din (pengajaran agama), al-ta’lim al-diny (pengajaran keagamaan), al-ta’lim al-islamy (pengajaran keislaman), tarbiyah al-muslimin (pendidikan orang-orang Islam), al-tarbiyah fi al- islam (pendidikan dalam Islam), al-tarbiyah ‘inda al-muslimin (pendidikan di kalangan orang-orang Islam), dan al-tarbiyah al-Islamiyah (pendidikan Islami).
Bagi An-Nahlawi, Istilah tarbiyah lebih cocok untuk pendidikan Islam. Berbeda halnya dengan Jalal, yang dari hasil kajiannya berkesimpulan bahwa istilah ta’lim lebih luas jangkaunnya dan lebih umum sifatnya daripada tarbiyah. Di kalangan penulis Indonesia, istilah pendidikan biasanya lebih diarahkan pada pembinaan watak, moral, sikap atau kepribadian, atau lebih mengarah pada afektif, sementara pengajaran lebih diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan atau menonjolkan dimensi kognitif dan psikomotor. Kajian lainnya berusaha membandingkan dua istilah di atas dengan istilah ta’dib, sebagaimana yang dikemukakan oleh Syed Naquib Al-Attas, dari hasil kajiannya ditemukan bahwa istilah ta’dib lebih tepat untuk digunakan dalam konteks pendidikan Islam. dan kurang setuju terhadap penggunaan istilah tarbiyah dan ta’lim.
Secara garis besar, dapat disimpulkan pendapat beberapa tokoh Muslim tentang pengertian pendidikan Islam sebagai berikut:
1.   Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain sering kali beliau mengatakan kepribadian uatama tersebut dengan istilah kepribadian muslim, yakni kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
2.   Menurut Abdur Rahman An-Nahlawi, pendidikan Islam adalah pengaturan pribadi dan masyarakat sehingga dapat memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kolektif.
3.   Menurut Burlian Shomad, pendidikan Islam ialah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan sisi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah. Secara rinci beliau mengemukakan pendidikan itu baru dapat disebut pendidikan Islam apabila memiliki dua ciri khas yaitu:
a.  Tujuan untuk membentuk individu yang bercorak diri tertinggi menurut al-Qur’an.
b.  Isi pendidikannya adalah ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap di dalam al-Qur’an, dan pelaksanaannya di dalam praktek kehidupan sehari-hari sebagaimana yang dicontohkan oleh Muhammad Saw.
4.   Menurut Musthafa Al-Ghulayani, pendidikan Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak pada masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan kebaikan, dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.


0 comments:

Post a Comment