Islam tidak hanya memerintahkan ummat manusia untuk belajar
dan mengembangkan dirinya, akan tetapi juga memberikan banyak kontribusi,
diantaranya :
1. Merupakan petunjuk menuju jalan yang lurus.
Faktor ini mencakup segala media yang berhubungan langsung
dengan segala macam petunjuk-petunjuk, diantaranya :
a. Teladan yang baik,
yang menjadi model dalam melaksanakan pendidikan yang paripurna.
b. Pemikiran-pemikiran
yang memuaskan, hal ini akan menjadi referensi bagi semua ahlai dalam menyusun,
teori-teori tentang kehidupan.
2. Janji dan motivasi
Faktor ini akan member dorongan bagi semua orang untuk terus
berkiprah dan berprestasi dalam hidup
3. Ancaman
Faktor ini akan menjadi kendali bagi semua orang agar tidak
menyimpang dari jalan yang sebenarnya.
Said Ismail Ali berpendapat bahwa dasar ideal pendidkan
islam ada 6 macam, yaitu:
a. Al-qur’an
b. Sunnah Nabi SAW.
c. Kata-kata Sahabat
d. Kemasyarakatan Umat (Sosial)
e. Nilai-nilai dan adat kebiasaan
masyarakat
f. Hasil pemikiran para pemikir Islam
a). Al-Quran
Al-Qur’an merupakan dasar pokok bagi pijakan filsafat
pendidikan islam, karena di dalamnya memuat konsep-konsep hakekat manusia,
hakekat alam, hakekat Tuhan, hakekat pengetahuan, hakekat nilai serta
hakekat-hakekat yang berkaitan dengan alam raya. Isi Al-Qur’an memuat berbagai
problem kefilsafatan misalnya filsafat pendidikan yang diajarkan oleh Nabi Adam
kepada anak-anaknya (Q.S. 2:31), filsafat kemanusiaan yang dicontohkan oleh
Nabi Nuh dengan konsep-konsep pembebasannya dari penyimpangan tugas kemanusiaan
sebagai khalifatullah (Q.S. 37:38), filsafat sain dan teknologi oleh Nabi Daud
dan Nabi Nuh, disusul filsafat budaya yang dirintis oleh Nabi Ibrahim dimana
budaya itu tidak hanya bernilai manusiawi juga memiliki nilai Ilahi dengan
bangunan ka’bahnya, Nabi Yusuf sebagai tokoh pembebasan penjajahan dan
kemiskinan (Q.S. 12:25), Nabi Sulaiman sebagai peletak batu pertama filsafat
sain dan komunikasi tidak hanya pada alam transenden (Q.S. 21:30), Nabi Isa
sebagai cikal bakal pengobatan atau medis (Q.S. 27:16-18), Lukman Hakim
ketarbiyahan dan Nabi Muhammad sebagai tokoh utama pemikir Muslim sejati.
b). Sunnah Nabi SAW
Al-Sunnah merupakan pedoman operasional bagi pelaksanaan
Al-Qur’an, karena dapat dikatakan Nabi Muhammad SAW. merupakan tokoh utama
pendidikan Islam dimana ajaran-ajarannya mencakup totalitas masyarakat sehingga
kehadirannya dianggap sebagai rahmatal lilalamin (Q.S. 21:107), segala yang
diberikan Nabi Muhammad merupakan kebenaran mutlak (Q.S. 2:119), karena itu
beliau merupakan figur utama dalam pendidikan (Q.S. 33:21).
c). Kata-kata Sahabat
Kata-kata sahabat sebagai generasi yang paling dekat dengan
Nabi SAW. mempunyai kelebihan-kelebihan sendiri dalam ketarbiyahan. Abu Bakar
berhasil dan berjasa menghimpun Al-Qur’an sebagai dasar utama falsafah
pendidikan Islam, dan Umar bin Khattab sebagai bapak reaktor yang menginginkan
perombakan tata nilai yang kurang relevan dengan dunia nyata, disusul Utsman
bin Affan sebagai pencetus sistematika karya ilmiyah sebagai pijakan dalam
sistematika karya ilmiyah di bidang pendidikan, kemudian Ali bin Abi Tholib
yang memberikan konsep-konsep kependidikan.
d). Kemasyarakatan Umat
Kemaslahatan masyarakat merupakan tujuan syariah Islam dan
tidak akan keliru jika falsafah pendidikan Islam mengacu pada nilai-nilai yang
dikandungnya.
e). Nilai-nilai Adat Masyarakat
Dasar-dasar adat kebiasaan yang memunculkan nilai-nilai
insane, memberi khas suatu masyarakat yang memiliki kedudukan yang multi
komplek dan dealektis yang merupakan pengejawatan dari nilai-nilai universal
manusia. Sesorang akan kehilangan martabatnya apabila ia meninggalkan tradisi
sekitarnya, karena itu nilai tidak diterima secara pasif namun merupakan proses
untuk memperoleh hakekat kemanusiaannya.
f). Hasil Pemikiran Para Pemikir Muslim
Hasil pemikiran pemikir muslim sangatlah berharga. Mereka
mengembangkan pengetahuan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, dengan
semangat menuntut ilmu.
0 comments:
Post a Comment